baik di atasi dengan puasa dan pengendalian napsu

Pengendalian napsu : 

Pikiran 
Perbuatan 
Kebiasaan 
Indera dan perwujutan 
Buah nabsu yg sudah mencapai batas juga bisa bagai hasil : 
Teror atau rasa yg terkait kehawatiran 
Hampa bagai mati 
Biasanya tabah dan tidak bisa berbuat banyak .. namun jiwA bergelora dan seakan hendak melawan dari kehancuran dan kehinaan 
(Alkib berkata ia hanya mampu bertahan dalam penghakiman )
Apa bila mampu bertahan dan suatu saat dapat mengendalikan diri dan semua ilusi maka ia tidak akan memiliki kemampuan tuk berbuat jahat lagi 

Dan apa bila ia terhanyut dalam kesesatan dan terjatuh .. mungkin ia akan mendapat derita yg dalam bahkan kematian dan kebinasaan 

Nah apa bila anda mengalami ini hendaklah anda merendah diri dari semua martabat dan datang kegerja atau tempat penobatan lainnya 

Terjatoh dalam gelab dan mendapat penghakiman tentu tidak akan terpikir oleh orang tersebut sebelumnya ..karna orang yg terhanyu oleh nabsu dan pasik .. biasanya di luar pengertian iman .... penghukuman atau buah dosa mungkin akan terjadi tiba tiba bagai ujung panah yg menyerang pada gelab malam 

Perkuatlah jiwa dengan kesadaran baik dan keteguhan iman dan lengkapilah dengan pengetahuan tentang lima sila 

 Aku berjanji akan melatih diri 
1
2
3
4
5

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

pikiran sesat

Gambar
Pikiran sesat :   Pada saat mencintai ^seseorang , mengharapkan orang hidup selamanya  Pada saat benci seseorang mengharapkan seseorang ^mati * Itulah pikiran ^sesat^  Sungguh pemikiran semacam itu tidak akan membawa kesempurnaan hidup  Pada saat kekurangan seseorAng iri terhadap seseorang dan berniat jahat atau mengatakan hal jahat  Pada saat mendapat amanat atau harta "seseorang bermaksut merendahkan seseorang atau menghina atau berkata merendahkan seseorang  Sungguh pikiran itu tidak akan membawa pada kebaikan dan kesempurnaan hidup  #^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^&&&
Baca selengkapnya

Cara membuat tempat dupa

Gambar
Keluaran 30:1-10 Buatlah mazbah dari kayu penaga untuk membakar dupa, berbentuk empat persegi dengan panjang sehasta, lebar sehasta, dan tinggi dua hasta. Tanduk-tanduknya haruslah seiras dengannya. Salutlah sisi atasnya, sisi-sisi sekelilingnya, juga tanduk-tanduknya dengan emas tulen, dan buatlah bingkai emas di sekelilingnya. Di bawah bingkai itu buatlah masing-masing dua gelang emas pada rusuk kiri dan kanannya. Kayu pengusung akan dimasukkan ke lubang gelang-gelang itu, sehingga dengan kayu itu mazbah dapat diusung. Pengusungnya harus kaubuat dari kayu penaga, lalu disalut dengan emas. Taruhlah mazbah itu di depan tabir dekat tabut loh hukum, di depan tutup tabut, yaitu tempat pendamaian, yang ada di atas loh hukum itu, tempat Aku akan menjumpaimu. Tiap-tiap pagi, ketika Harun membersihkan pelita-pelita, ia harus membakar dupa harum di atas mazbah itu. Harun harus membakar dupa harum itu sekali lagi ketika ia memasang pelita-pelita pada waktu magrib. Hal itu harus kamu lakukan se...
Baca selengkapnya